ada yang ditugasin mencari materi tentang siklus air? disinilah anda menemukannya. silahkan membaca, semoga bermanfaat :)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul: “SIKLUS AIR”
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat
bantuan dan tuntunan Allah SWT serta bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.
Cicalengka,18 Oktober 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................... 2
2.1 Pengertian Air ....................................................................................... 2
2.2 Unsur-Unsur Utama Dalam Siklus
Hidrologi ....................................... 4
2.3 Proses Siklus Hidrologi ......................................................................... 7
2.4 Peran Dalam Siklus Biogeokimia .......................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................. 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap hari, kita selalu
membutuhkan air. Untuk makan, minum, memasak, mencuci, dll. Oleh karena itu air
yang kita konsumsi selayaknya bebas dari polusi dengan ias 3B (tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak beracun).
Akan tetapi, kita terkadang atau mungkin sering menemukan air yang
keruh, berbau dan terkadang pula tercampur dengan bahan-bahan berlogam, iase,
zat kimia, ataupun iase. Dan setiap kali akhir muara air selalu berakhir ke sungai.
Dan inilah yang membuat air tercemar.
Kenapa? Karena orang-orang pedesaan, atau pinggiran kota, menggunakan air sungai karena hemat air. Dan karena air sungai tercemar, sehingga timbulah penyakit dimana-dimana. Hampir semua makhluk hidup di darat terkena akibatnya dan bagi makhluk hidup di air, ias mati.
Kenapa? Karena orang-orang pedesaan, atau pinggiran kota, menggunakan air sungai karena hemat air. Dan karena air sungai tercemar, sehingga timbulah penyakit dimana-dimana. Hampir semua makhluk hidup di darat terkena akibatnya dan bagi makhluk hidup di air, ias mati.
Sebuah organisasi PBB,
WHO (World Health Organization) menyatakan pada judul The Best of All
Things is Water (Semua Yang Terbaik Adalah Air) menunjukkan bahwa air
sangatlah penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai barang
yang sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup di bumi, sehingga perlu dijaga,
dilindungi, dan dilertarikan. Karena itu, kualitas air yang kita gunakan sangat
penting untuk diperhatikan. Dan karena itu semua, air memiliki standart
kesehatan.
Selain itu, kuantitas iase-unsur
(Ca, Cl, Hg, Cn, Cr, dll) yang terkandung dalam air sangatlah perlu
diperhatikan, iase: air untuk minum. Maka iase-unsur yang terkandung dalam air,
harus diperhatikan standart-nya. Tapi, apabila melebihi/kurang dari standar.
Maka ias merugikan kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Siklus Air
b. Unsur-Unsur Utama Dalam Siklus
Hidrologi
c. Proses Siklus Hidrologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian siklus air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan
air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat
berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai
presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet),
hujan gerimis atau kabut.
Pada
perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.
Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam
tiga cara yang berbeda:
- Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
- Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
- Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
·
Presipitasi - Uap
air yang jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai
hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail),
kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3
(121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3
(95.000 cu mi) dari terjadi di atas lautan.
·
Canopy intersepsi -
Pengendapan
yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya menguap kembali ke atmosfer
daripada jatuh ke tanah.
·
Pencairan salju - Limpasan
yang dihasilkan oleh salju mencair.
·
Limpasan (runoff) -
Berbagai
cara dengan mana air bergerak di seluruh negeri. Ini mencakup baik limpasan
permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran (channel runoff). Karena
mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan
di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia pertanian atau
lainnya.
·
Arus Bawah
Permukaan - Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer. Air
bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai pegas atau
dipompa) atau akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah
pada elevasi lebih rendah dari tempat itu disusupi, di bawah tekanan gaya
gravitasi atau gravitasi diinduksi. Tanah cenderung bergerak lambat, dan diisi
kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap dalam akuifer selama ribuan tahun.
·
Penguapan - Transformasi
air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah atau badan air ke atmosfer
atasnya. Sumber energi untuk penguapan terutama radiasi matahari. Penguapan
banyak yang implisit meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun bersama-sama
mereka secara khusus disebut sebagai evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi
tahunan total sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mi) volume air, 434.000 km3 (104.000
cu mi) yang menguap dari lautan.
·
Sublimasi - Perubahan wujud secara
langsung dari air padat (salju atau es) untuk uap air.
·
Adveksi - Gerakan
air dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer. Tanpa adveksi, air
yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas tanah.
·
Kondensasi - Transformasi uap air untuk
tetesan air cair di udara, awan dan kabut adalah wujudnya.
·
Transpirasi - Pelepasan uap air dari
tanaman dan tanah ke udara. Uap air adalah gas yang tidak dapat dilihat.
2.2
Unsur-unsur
utama dalam siklus hidrologi :
·
Evaporasi:
penguapan dari badan air secara langsung
·
Transpirasi:
penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
·
Respirasi:
penguapan air dari tubuh hewan dan manusia
·
Evapotranspirasi:
perpaduan evaporasi dan transpirasi
·
Kondensasi:
proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil
pendinginan
·
Presipitasi:
segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,
hujan es, hujan salju
·
Infiltrasi:
air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah
·
Perkolasi:
air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah
atau groundwater
·
Run
off: air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga
menuju ke laut.
Air
permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan
sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan
berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam
komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai
(DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah
wujud dan tempatnya.Tempat terbesar tejadi di laut.
Siklus hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:
- Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali berulang.
- Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.
- Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.
Meskipun keseimbangan air
di bumi tetap konstan dari waktu ke waktu, molekul air bisa datang dan pergi,
dan keluar dari atmosfer. Air bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain,
seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer, oleh proses fisik
penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan aliran bawah
permukaan. Dengan demikian, air berjalan melalui fase yang berbeda: cair, padat,
dan gas.
Siklus
hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan
perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari
sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi,
air melepaskan energi dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus air secara signifikan
berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi. Bahkan saat air dalam reservoir masing-masing
memainkan peran penting, siklus air
membawa signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet kita. Dengan
mentransfer air dari satu reservoir ke yang lain, siklus air memurnikan air, mengisi ulang tanah dengan air tawar,
dan mengangkut mineral ke berbagai bagian dunia. Hal ini juga terlibat dalam
membentuk kembali fitur geologi bumi,
melalui proses seperti erosi dan sedimentasi. Selain itu, sebagai siklus air
juga melibatkan pertukaran panas, hal itu berpengaruh pada kondisi iklim
di bumi.
2.3 Proses
Siklus Hidrologi
Sama
seperti proses fotosintesis pada
siklus karbon, matahari juga
berperan penting dalam siklus hidrologi.
Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus air, memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat
pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang menguap
berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap
air. Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi air terjadi dari tanaman
dan menguap dari tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
Setelah
air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik
sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin
rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi
awan. Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi
di permukaan bumi dan membentuk kabut.
Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di
seluruh dunia. Banyak proses meteorologi
terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari
langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail,
sleet, dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air
beku untuk ribuan tahun. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan
air mencair mengalir di atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair).
Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai
hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
Sebagian
dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-lain. Semua aliran itu
bergerak menuju lautan. sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan sebagai
air tawar di danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang
meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi. Infiltrat air jauh ke dalam tanah
dan mengisi ulang akuifer, yang merupakan toko air tawar untuk jangka waktu
yang lama. Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan permukaan tanah dan bisa
merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah.
Beberapa tanah menemukan bukaan di permukaan tanah dan keluar sebagai mata air
air tawar. Seiring waktu, air kembali ke laut, di mana siklus hidrologi kita mulai.
2.4 PERAN
DALAM SIKLUS BIOGEOKIMIA
Selain
siklus hidrologi adalah siklus biogeokimia sendiri, aliran air
di atas dan di bawah bumi adalah komponen kunci dari perputaran siklus biogeokimia lainnya. Limpasan
bertanggung jawab untuk hampir semua transportasi sedimen terkikis dan fosfor
dari darat ke badan air. Salinitas lautan berasal dari erosi dan transportasi
garam terlarut dari tanah. Eutrofikasi danau terutama disebabkan fosfor,
diterapkan lebih untuk bidang pertanian di pupuk, dan kemudian diangkut sungai
darat dan bawah. Limpasan dan aliran air tanah memainkan peran penting dalam
pengangkutan nitrogen dari tanah ke badan air. Zona mati di outlet Sungai
Mississippi merupakan konsekuensi dari nitrat dari pupuk terbawa bidang
pertanian dan disalurkan ke sistem sungai ke Teluk Meksiko. Limpasan juga
memainkan peran dalam siklus karbon, sekali lagi melalui pengangkutan batu
terkikis dan tanah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
di atas maka dapat di ambil kesimpulan:
·
Polusi adalah peristiwa
masuknya zat, energi unsur atau komponen lain ke dalam lingkungan akibat
aktifitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi
disebut polutan.
·
Polusi air adalah peristiwa masuknya zat,
energi, unsur, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air
terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah
tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir.
·
Akibat yang ditimbulkan
polusi air dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat.
Melakukan intensifikasi pertanian. Banjir genangan dapat diatasi dengan
membersihkan saluran air dari penyumbatan.
Dari Pembahasan di atas
juga kita dapat mengambil pelajaran bahwa:
·
Sebaiknya kita harus
berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi dan ada
yang tidak. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar
tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
·
Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam,
buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
Hindari pemakaian obat
pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
Jangan membuang sampah
ke sungai dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan mengakibatkan
banjir.
Terimakasih telah membaca :)
terimakasih telah berbagi ilmu :)
BalasHapusSangat Membantu :)
BalasHapus